Ngapain Kamu Masuk ke Blog ini ?
Nambah2 Wawasan
Kagak Sengaja
Gak Tahu, Pengen Aja .
  
Free polls from Pollhost.com
<
Goal.com
My Photo
Name:
Location: Bandung, Jawa Barat, Indonesia

  • Nama kota yang paling sulit diucapkan adalah :Llanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwllllantisilio gogogoch,kota yang gampangnya disebut Llanfair PG ini terletak di Wales.

  • Nama kota terpanjang di dunia adalah : Krung Thep Maha Nakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayutthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udom Ratchaniwet Mahasathan Amon Phiman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanu Kamprasit.

  • Sel2x tubuh manusia menyelesaikan regenerasinya yang baru setiap 72 jam.....

  • Islandia itu berwarna hijau dan Greenland tertutup dengan es.....kebalik ya..

  • "IBM COMPATIBLE" tidak 100 % compatible kecuali dia dapat menjalankan MIRCOSOFT FLIGHT SIMULATOR.

  • Hard Drive pertama yang diciptakan memiliki kapasitas terbesar adalah 5 MB dan berharga $ 45.000.

  • Menurut survei unesco thn 1996, nama yang paling umum dipakai didunia adalah Mohammed.


  • Singapore adalah satu2xnya negara dengan 1 stasiun kereta api.

  • Pertandingan dengan penalti terburuk adalah antara Steau bucharest dan barcelona pada Piala champion thn 85/86. dari 10 tendangan, 8 berhasil ditahan kiper dan 2 berhasil pada putaran ke 3 penalti (Artinya 20 penalti sebelumnya tidak ada satupun yang masuk kegawang).

  • Tahukah anda bahwa jika anda berteriak terus menerus selama 8 tahun,7 bulan dan 6 hari, energi yang anda keluarkan akan cukup untuk memanaskan secangkir kopi.

  • Jika anda kentut secara konsisten selama 6 tahun 9 bulan,anda akan menghasilkan gas yang cukup untuk menciptakan energi yang diperlukan dalam membuat bom atom.

  • Durasi orgasme seekor babi dapat mencapai 30 menit lamanya !!..

  • Membenturkan kepala ke tembok menghabiskan 150 kalori setiap jamnya..

  • Dari banyak spesies, hanya manusia dan lumba-lumba yang bisa melakukan seks sebagai sebuah kesenangan..

  • Semua beruang kutub kidal...... (Sebodo amaaattt!)

  • Seekor kecoa mampu bertahan hidup selama 9 hari tanpa kepala,sebelum mati karena kelaparan..

  • Seekor kutu mampu melompat sejauh 350 kali panjang badannya.Kira-kira sama dengan seorang manusia melompat sejauh lapangan sepakbola !!!..

  • Belalang sembah jantan tidak bisa membuahi betinanya selama kepalanya masih menempel pada tubuhnya. Sang betina harus memulai ritual seks dengan memenggal kepala sang jantan..

  • Beberapa jenis singa mampu kawin sebanyak 50 kali dalam sehari..

  • Alat perasa pada kupu-kupu adalah kakinya..

  • Bintang laut tidak mempunyai otak..(Ah, nggak cuma bintang laut.Manusia juga ada.)..
    web site hit counter
friend online

Powered by Blogger

Subscribe with Bloglines Live football scores

Monday, January 29, 2007

Saat Warga Singapura Datang ke Tetangga

TIGA orang ape-ape (kakek-kakek) asal Singapura duduk mengelilingi meja makan di pusat jajanan serba ada (pujasera) Gedung Imigrasi, Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bersama mereka duduk pula tiga orang perempuan Indonesia berusia antara 22 - 23 tahun.

Begitu enam orang tamu duduk, mereka segera ”diserbu” 10-an orang pelayan. Masing-masing menawarkan makan malam; makanan ringan; minuman, baik berupa jus, kopi, teh, atau minuman ringan lainnya, namun ada yang menawarkan minuman beralkohol.

Begitu sang tamu menyebut jenis makanan atau minuman tertentu sesuai dengan daftar menu yang disodorkan, pelayan segera menghilang mengambilkan pesanan yang diinginkan. Hanya pelayan yang menawarkan minuman beralkohol berseragam hijau-kuning yang tidak beringsut dari tempatnya setelah mendapatkan order tersebut. Sebab tangannya sudah memegang beberapa botol bir yang siap dibuka. Ketika bir yang dipesan kurang, dia baru mengambilkan botol bir yang lainnya.

Makan malam bersama perempuan muda Indonesia, bagi para tamu dari Singapura di Tanjungbalai Karimun, merupakan pendahuluan bagi kencan mereka sepanjang 12 jam. Setibanya di Tanjungbalai setelah menyeberang dari Singapura menggunakan kapal fery selama satu jam, mereka dapat memesan cewek melalui perantara di hotel.

Para tamu juga bisa datang sendiri ke tempat pemesanan pekerja seks komersial (PSK) di Vila Garden yang jumlahnya mencapai 400-an orang, atau di rumah-rumah toko (ruko) yang berada di dekat Vila Garden, yang setiap rukonya terdapat tak kurang dari 20 orang. Berbagai tempat hiburan seperti karaoke, diskotek, panti pijat juga menyediakan pelacur. Papan nama yang dipajang di rukonya tak lebih dari kamuflase yang dapat digunakan untuk mendapatkan izin operasi.

Tamu yang tidak mau repot cukup mengontak petugas hotel atau tukang ojek yang banyak mangkal di depan-depan hotel. Dengan menyebutkan nomor kamar, maka dalam tempo yang tidak terlalu lama, pelacur yang dipesan tersebut segera datang. Harga menyewa pelacur sepanjang 12 jam berkisar antara Rp 250.000,00 hingga Rp 350.000,00 bergantung pada tingkat kecantikan PSK tersebut.

PSK di Tanjungbalai pada umumnya berparas ayu dan berusia muda. Kalau usia mereka semakin bertambah, maka mucikari segera ”melemparnya” ke lokalisasi Payalabu, sebuah tempat terpencil yang dapat ditempuh setengah jam dari pusat Kota Tanjungbalai.

Kalaupun PSK tersebut tidak cantik, masing-masing akan memiliki ”pangsa pasar” tersendiri. Para tamu dari Singapura yang sudah ape-ape seringkali tidak memedulikan cantik-tidaknya pelacur. Bagi mereka, yang penting PSK tersebut bersedia menemani berlibur di Tanjungbalai. Beberapa PSK menceritakan bahwa para ape kadangkala sudah mengalami disfungsi seksual, mereka tidak mampu melakukan lagi hubungan seksual.

Ape-ape ini sekadar ingin disayang, dimandikan, dan dimanjakan. Soal berhubungan seks, mereka sekadar ’mencari-cari gelombang radio’, tanpa mampu menyelesaikan hubungan badan secara penuh,” kata Farra (bukan nama sebenarnya), pelacur yang tinggal di Vila Garden kepada tim dari Yayasan Kaseh Puan (lembaga swadaya masyarakat yang melakukan identifikasi dan advokasi trafficking di Tanjungbalai Karimun). Mencari gelombang radio yang dimaksudkan adalah istilah lain dari memijit-mijit bagian tertentu dari PSK seperti orang mencari gelombang radio.

Para tamu dari Singapura datang secara berombongan atau secara sendiri-sendiri. Waktu tempuh yang hanya satu jam sangat memudahkan mereka datang berlibur di daerah tetangga ini. Apalagi, mereka dilayani petugas khusus dan kendaraan carteran yang selalu standby di pelabuhan internasional Tanjungbalai. Akhir pekan di mana masyarakat Singapura libur bekerja merupakan saat menggembirakan untuk berkunjung ke Tanjungbalai.

Namun sejak Kapolri Jenderal (Pol.) Sutanto secara tegas melarang perjudian di seluruh Indonesia, termasuk juga di Tanjungbalai Karimun, secara perlahan prostitusi di daerah ini pun ikut turun. ”Penurunan ini mencapai 20%,” kata Agung Purwantomo, S.T.P., dari Divisi Kekerasan Perempuan dan Anak Yayasan Kaseh Puan.

Apalagi sejak Pemkab. Tanjungbalai Karimun merazia sejumlah hotel, hal itu menjadikan masyarakat Singapura ketakutan Mereka lebih suka memilih daerah-daerah yang benar-benar aman dari razia itu. (Wakhudin/”PR”)***

dari selisik


Baca Selengkapnya di Sini

Thursday, January 25, 2007

Rekor Dunia Pengirim SMS

SEORANG berkebangsaan India, Deepak Sharma, masuk catatan The Guinness Book of Record. Apa pasalnya? Ternyata dia mampu mengirimkan pesan singkat alias SMS sebanyak 182.689 SMS dalam sebulan tanpa bantuan peranti lunak, tapi asli diketik seperti biasa. Statistiknya, ia mengirimkan 6.100 pesan setiap hari, 253 pesan setiap jam, 4,2 pesan setiap menit. Artinya, terkirim satu pesan baru setiap 14 detik. Mau tahu apa “ganjarannya”? Operator ponsel asal India, Airtel, mengirimkan lembar tagihan 1.411 lembar di akhir bulan kepada Deepak. Untungnya, dia memilih opsi layanan pesan pendek tak terbatas alias unlimited texting plan. Kapok? Jelas tidak. Deepak malah berniat akan mematahkan rekornya sendiri dengan berencana akan mengirim hingga 300.000 SMS pada bulan mendatang. Ada-ada saja. (Toni/engadget.com)*

dari cakrawala


Baca Selengkapnya di Sini

Tuesday, January 23, 2007

Wajah Baru Alun-Alun Bandung


Baca Selengkapnya di Sini

Tuesday, January 09, 2007

Antibiotik Sang Penyelamat yang Bisa Jadi Musuh

Patut diakui, antibiotik mampu memerangi infeksi akibat kuman atau bakteri. Oleh karena itu, antibiotik dapat menjadi penyelamat jiwa. Akan tetapi, penggunaan yang membabi buta menyebabkan antibiotik kehilangan kemujarabannya. Saat ini di seluruh belahan dunia, sebagian besar kuman penyebab infeksi serius sudah resisten (kebal) terhadap antibiotik. Sang kuman ini, kita sebut "superbugs", menyebabkan infeksi merajalela, kematian meningkat, biaya pengobatan mahal.

DOKTER spesialis anak Dr. Purnamawati Sujud Pujiarto, Sp.A.K., M.M.Ped. dari Yayasan Orangtua Peduli mengatakan, bakteri resisten alias si superbugs telah menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius terhadap masyarakat luas. "Penggunaan antibiotik yang tidak rasional bukan hanya 'merugikan' individu yang berangkutan atau pasien yang memperoleh terapi antibiotik, melainkan juga lingkungan sekitarnya. Bila anggota masyarakat di suatu lingkungan mengonsumsi antibiotik secara berlebihan (tidak rasional), lingkungan tersebut potensial terinfeksi oleh kuman yang sudah resisten antibiotik," katanya dalam seminar di Bandung, belum lama ini.

Ia mengingatkan, antibiotik hanya bisa digunakan untuk penyakit infeksi berat akibat bakteri. Akan tetapi, antibiotik "impoten" terhadap penyakit infeksi akibat virus. "Celakanya, justru anak-anak sangat sering memperoleh antibiotik. Demam, diare, radang tenggorokan, batuk, hampir selalu diberi antibiotik. Padahal, penyebab umum penyakit itu adalah infeksi virus. Hal ini sangat memprihatinkan, karena cepat atau lambat kita akan 'terpental balik' kembali ke era kegelapan, era praantibiotik di mana kematian akibat infeksi kuman mencuat akibat kebalnya kuman terhadap antibiotik yang ada," ujar Purnamawati.

Apabila kita tak mengubah perilaku menggunakan antibiotik (tidak rasional), niscaya dalam waktu singkat antibiotik keluaran teranyar sekalipun akan menjadi "impoten".

Bakteri dan virus Apa bedanya bakteri dan virus? Jelas berbeda, dari ukurannya pun keduanya sudah menunjukkan perbedaan. Virus berukuran lebih kecil daripada bakteri. Banyak sekali bakteri di tubuh kita, bahkan ASI pun mengandung bakteri, tapi bakteri "baik". Menurut Purnamawati, mayoritas bakteri memang tidak jahat, bahkan menguntungkan bagi kesehatan kita. Ada dua jenis bakteri, bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif umumnya lebih mudah dilawan dibandingkan dengan gram negatif. Infeksi di bagian atas diafragma, umumnya disebabkan oleh bakteri gram positif, sedangkan di bawah diafragma umumnya disebabkan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif umumnya dapat diatasi dengan antibiotik ringan (narrow spectrum antibiotic). Antibiotik spektrum luas mampu menyerang kedua kelompok bakteri tersebut. Tubuh kita penuh bakteri, terutama di saluran cerna (mulut, usus, sampai anus). Usus dipenuhi kurang lebih 500 jenis bakteri, dan berat bakteri di usus orang dewasa mencapai 1,5 kg! Bakteri di usus kita berfungsi banyak, seperti mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, memproduksi vitamin B dan K, memperbaiki sel dinding usus yang tua dan rusak, merangsang gerak usus (peristaltis), dan menghambat berkembang biaknya bakteri jahat. Secara tidak langsung, bakteri baik mencegah tubuh agar tidak terinfeksi bakteri jahat. Nah, jika kita mengonsumsi antibiotik, bakteri baik pun mati. Virus berkembang biak dengan menggunakan sel tubuh kita. Di luar tubuh kita virus tidak berkembang biak. Virus tidak dapat dibunuh oleh obat maupun antibiotik. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh. Antibiotik vs bakteri Penelitian menunjukkan, paling tidak ada empat kondisi yang umumnya diterapi antibiotik, yakni demam, radang tenggorokan, batuk, dan diare. Namun perlu diingat, antibiotik tidak bekerja untuk colds dan flu, batuk atau bronkhitis, radang tenggorokan yang disebabkan virus, infeksi telinga (tidak semua infeksi telinga membutuhkan antibiotik), sebagian besar sinusistis, influenza, cairan di telinga tengah. Pada dasarnya, antibiotik aman dipakai untuk memerangi infeksi kuman jahat. Akan tetapi, seperti obat lainnya, antibiotik juga dapat merugikan, menyebabkan maraknya superbugs dan bisa menimbulkan beberapa komplikasi: 1. Gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah) merupakan efek samping yang paling sering terjadi. Terkadang hal ini dapat menimbulkan dehidrasi. 2. Reaksi alergi, mulai dari yang ringan berupa ruam di kulit hingga yang berat berupa pembengkakan bibir, mata, atau gangguan napas. 3. Demam (drug fever). 4. Gangguan darah. Beberapa antibiotik dapat mengganggu sumsum tulang, misalnya menurunkan produksi sel-sel darah. Beberapa antibiotik juga menurunkan produksi sel darah putih atau menurunkan kadar trombosit. 5. Kelainan hati. 6. Gangguan fungsi ginjal. Penggunaan antibiotik yang berlebihan menyebabkan kuman yang tidak mati mengalami perubahan (mutasi) menjadi kuman yang tidak mempan dilawan dengan antibiotik atau menjelma jadi superbugs. Superbugs juga sering berhasil meloloskan diri dari serangan sistem imun kita. "Infeksi akibat superbugs memerlukan antibiotik yang jauh lebih kuat. Pasien harus dirawat di rumah sakit karena antibiotiknya harus diberikan melalui cairan infus. Antibiotik ini berisiko menimbulkan efek samping yang lebih berat. Selain itu, dalam waktu cepat, bakterinya kembali kebal terhadap antibiotika yang superkuat tadi. Yang akan dirugikan bukan hanya pasien, tapi juga lingkungan sekitarnya," papar Purnamawati. Pemberian antibiotik memang harus tepat. Sebab, alih-alih sembuh, antibiotik yang berlebihan akan menyebabkan matinya "kuman baik" di tubuh kita. Tempat yang sebelumnya mereka tempati akan diisi oleh "kuman jahat" atau jamur. Ini disebut dengan superinfection. Semakin sering dan lama kita mengonsumsi antibiotik, kian besar risiko terbentuknya superbugs dan risiko superinfection. "Semakin sering mengonsumsi antibiotik, makin sering kita sakit," ujar Purnamawati. Aman dengan antibiotik Setelah mengetahui bahaya antibiotik, sebaiknya kita berhati-hati untuk mengonsumsi dan menggunakannya. Berikut ini cara bijaksana menggunakan antibiotik. 1. Seandainya anak membutuhkan antibiotik, pilihlah antibiotik yang hanya bekerja terhadap bakteri yang dituju (antibiotik yang narrow spectrum) 2. Untuk infeksi bakteri yang ringan (infeksi saluran napas, telinga, sinus) yang memang perlu antibiotik, pilih yang bekerja terhadap bakteri gram positif. 3. Untuk infeksi kuman yang berat (infeksi di bawah diafragma: infeksi ginjal, saluran kemih, usus buntu, tifus, meningitis bakteri) pilih antibiotik yang membunuh kuman gram negatif. 4. Hindarkan pemakaian salep antibiotik, kecuali untuk infeksi mata. 5. Jika Anda diberi antibiotik oleh dokter, tanyakan kenapa perlu antibiotika? Apa yang dilakukan oleh antibiotik tersebut? Apa efek sampingnya? Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah efek sampingnya? Apakah antibiotik itu harus dimakan pada waktu tertentu, misalnya sebelum atau sesudah makan? Bagaimana kalau antibiotik itu dimakan dengan obat yang lain? "Cerewet" sedikit tak apa, asalkan kesehatan tubuh terjaga. Jika Anda punya alergi makanan atau obat tertentu, jangan segan untuk memberi tahu dokter. Kehatian-hatian Anda bisa menyelamatkan diri dan lingkungan sekitar dari sang superbugs. (Ella Yuniaperdani/"PR")***

dari geulis


Baca Selengkapnya di Sini

Monday, January 08, 2007

Haji Akbar Kok Dibuat Lapar?

”Saya lapar!” keluh seorang ibu jemaah haji. ”Lapar! Lapar!” bentak seorang bapak yang menjadi ketua rombongan, sambil matanya melotot. ”Siapa sih yang tidak lapar? Kita semua lapar! Apa dikiranya hanya ibu yang lapar?” Lalu, suasana di dalam bus sepi, senyap, seperti ada setan lewat. Bus yang membawa jemaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina beringsut maju satu meter demi satu meter.

JANGAN kaget, dialog tersebut bukan terjadi pada musim haji sekarang. Akan tetapi, terjadi pada musim haji Dzulhijjah 1403 H/September 1983 M. Orang yang menuturkan dialog--sebagaimana termaktub dalam buku ”Orang Jawa Naik Haji” terbitan Grafiti Pers Jakarta, 1984-- adalah Danarto, seorang seniman asal Jawa. Pada saat itu, status hajinya sama dengan sekarang yakni Haji Akbar, karena Wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat. Yang membedakannya adalah jumlah jemaah haji yang memadati Padang Arafah hanya sekira 2,5 juta orang. Lapar atau kelaparan, tampaknya bukan hal baru dalam pelaksanaan ibadah haji. Sebab, pada 1983 sudah terjadi ”tragedi katering” tersebut. Bahkan mungkin jauh sebelum 1983, juga ada tragedi itu. Adapun yang ”baru” adalah objeknya atau orang yang lapar dan kelaparan, serta jumlah jemaahnya. Artinya, setiap musim haji--menurut narasumber tim ”PR”--ada saja kasus jemaah haji yang lapar atau kelaparan saat berada di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pasalnya, di tiga lokasi tersebut, jemaah haji harus konsentrasi menunaikan prosesi ibadah haji. Apalagi saat di Padang Arafah, jemaah haji sangat dituntut konsentrasi optimal. Pasalnya, pada saat itu merupakan momentum puncak pelaksanaan ibadah haji. Karenanya, jemaah haji pun berusaha untuk ”tidak terganggu” dengan urusan makanan dan minuman. Caranya adalah membawa makanan dan minuman cadangan, memesan makanan dan minuman kepada pihak ketiga, atau membeli langsung makanan?dan?minuman dari sejumlah pedagang kaki lima di lokasi. Dengan begitu, tentunya di tenda-tenda di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina tidak akan ada peralatan masak makanan dan minuman. Biasanya jemaah haji baru bisa memasak makanan?dan?minuman saat kembali dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ya... di pemondokan di Kota Mekah, jemaah haji baru bisa bebas memasak makanan?dan?minuman atau berbelanja bahan makanan?dan?minuman dengan harga murah. ** CERITA memprihatinkan pada musim haji sekarang, bermula dari kekacauan pemberian jatah makan sejak Kamis (28/12) malam. Jemaah haji yang semestinya mendapatkan jatah makan dari Daerah Kerja (Daker) Mekah hingga pagi hari tidak memperolehnya. Dalam cuaca dingin antara 15 hingga 20 derajat Celsius dan di ruang terbuka, jemaah haji kelaparan dan hanya bisa bertahan di tenda-tenda. Akibatnya, berbagai macam pedagang musiman seperti pedagang bakso, mi instan, pedagang minuman, dan pedagang lainnya diserbu pembeli. Untuk mendapatkan semangkuk bakso, jemaah harus antre panjang sekali, bahkan banyak di antara mereka yang berebut sekadar mendapatkan bakso untuk mengganjal perut yang ”keroncongan”. Jemaah juga tidak peduli dengan harga bakso tersebut yang dipatok para pedagang sampai 5 riyal Saudi (RS) atau sekira Rp 12.500,00. Pedagang minuman seperti teh dan susu juga marema menikmati panen, karena diserbu oleh jemaah haji. Bahkan, harga segelas teh dan susu yang biasanya hanya 1 RS ”disesuaikan” menjadi 3 RS dan tetap tak bisa melayani jemaah haji yang antre untuk mendapatkannya. Meskipun di padang pasir dan jauh dari rumah penduduk, para pedagang makanan, khususnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) menjajakan berbagai macam makanan?dan?minuman selama masa wukuf di Arafah. Akibat kekacauan distribusi makanan yang tahun ini ditangani pemerintah Indonesia melalui perusahaan Ana for Development and Est (AFD), para pedagang makanan dan minuman pun mengalami masa panen. Sejak dari pemondokan menuju ke Arafah pada Kamis sore (28/12) jemaah sudah dijanjikan oleh pihak subdaker akan mendapatkan makan malam berupa nasi dus. Dalam sehari jemaah juga akan memperoleh tiga kali jatah makan ditambah dengan kopi, teh, dan susu serta air panas yang disediakan di sekitar tenda-tenda di Arafah. Kloter 01 JKS asal Kota Bandung berangkat dari pemondokan pada Kamis (28/12) sekira pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan sampai di Arafah pukul 18.00 WAS. Dengan adanya janji-janji tersebut, sebagian besar jemaah tidak membawa makanan ringan atau mi instan. Terlebih lagi distribusi makanan pada tahun-tahun lalu berjalan lancar. Sebagian jemaah yang akan membawa makanan juga mengurungkan niatnya, karena diberi tahu pembimbing akan mendapat jatah makan. Hanya, janji-janji tersebut tidak terbukti sehingga sampai Jumat (29/12) pagi sekira pukul 8.00 WAS seluruh jemaah belum mendapatkan makan malam dan makan pagi. Jemaah hanya memperoleh kopi dan teh, tapi tidak ada air panas, sehingga akhirnya ramai-ramai menyerbu pedagang makanan keliling sekadar mengganjal perut. Kekacauan distribusi makanan di Arafah juga dibenarkan Pimpinan Pesantren Baabussalam, K.H. Muchtar Adam; Pimpinan Pesantren Sumur Bandung Cililin, Kab. Bandung, K.H. Mansyur Ma'mun, dan Ketua KBIH Al-Badar, Margahayu, Kab. Bandung, K.H. Asep Abdurrahman. ”Kami kelaparan sejak Kamis malam di Arafah. Jumat pagi ini (29/12-red.) baru datang satu truk makanan untuk dua kloter, tapi empat kloter lainnya belum kebagian,” kata Kiai Mansyur yang masuk Kloter 44 JKS. Bahkan, jemaah yang mendapatkan makan pagi juga harus menelan kecewa, karena makanan dalam dus sudah basi, seperti yang dialami Kloter 02 JKS asal Kab. Bandung. ”Kami harus berebut untuk mendapatkan makanan, tapi setelah diterima ternyata sebagian makanan sudah basi,” kata Kiai Asep Abdurrahman. ** PENTINGNYA asupan makanan dan minuman saat berada di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina ini, tentunya bukan hanya bagi jemaah haji ”biasa”. Akan tetapi, juga jemaah haji ”plus”. Lalu, mengapa terjadi kekisruhan soal makanan dan minuman saat musim haji sekarang? Sejumlah narasumber ”PR” di tanah suci menyebutkan, krisis makanan dan minuman banyak dialami oleh jemaah haji jalur ”biasa”. Adapun jemaah haji ”plus” konon tak ada persoalan, bahkan jumlah makanan?dan?minuman cukup melimpah. Dalam kaitan ini, jelas muncul pertanyaan mengapa sampai terjadi kekisruhan? Bukankah biaya makanan dan minuman antara jemaah haji ”biasa” dan ”plus” tak jauh berbeda. Jawaban atas pertanyaan itu pun beragam. Ada yang menyebutkan, kekisruhan terjadi karena ”salah urus” akibat dipindahkannya pengelolaan katering dari muasasah ke Ana for Development and Est (AFD) yang konon belum teruji di lapangan. Sementara itu, Menteri Agama M. Maftuh Basyuni beralasan pemindahan katering tersebut demi efesiensi sehubungan harganya jauh lebih murah. Ada pula yang mengungkapkan kekisruhan terjadi karena adanya upaya sabotase, akibat persaingan bisnis katering antara Ana for Development and Est (AFD) dengan lembaga sejenis yang mengurus usaha katering di Arab Saudi. Beberapa fraksi di DPR RI dan pengamat di Indonesia menyatakan hal senada tentang kemungkinan terjadinya sabotase tersebut. Menurut anggota Komisi VIII DPR RI yang memantau pelaksanaan haji, Dr. H. Deding Ishak Ibnu Suja, perusahaan Ana for Development and Est (AFD) diduga masih milik keluarga kerajaan Arab Saudi. ”Sayangnya, perusahaan itu tidak punya pengalaman, sehingga timbul masalah,” katanya. Berdasarkan catatan ”PR”, Direktur Utama perusahaan Ana Service and Supply adalah Pangeran Abdul Aziz bin Nawaf bin Abdul Aziz. Pangeran Abdul Aziz masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Tim pemantau haji DPR RI pada Kamis malam, ungkap Deding, sudah memanggil Dubes Arab Saudi, amirul haj, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengambil solusi darurat. ”Pada Jumat pagi petugas haji Indonesia sudah mengirimkan 200.000 mi instan dan air panas kepada jemaah, tetapi distribusinya tidak merata,” katanya. Kini, sudah dibentuk tim investigasi ”katering” yang notabene memperoleh dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak Arab Saudi. Mari, kita tunggu hasil kerja tim tersebut. Jika warga Indonesia di luar negeri terkena masalah katering, sejumlah warga di tanah air justru menyantap nasi aking. (Sarnapi/Achmad Setiyaji/”PR”)***

dari TEROPONG


Baca Selengkapnya di Sini

Saturday, January 06, 2007

Potret Negara Beling (Cicadas, Lain Dahulu, Lain Sekarang)

Daerah Cicadas sempat dikenal sebagai daerah rawan, daerah tukang mabok, tukang tarok, dan tukang nyingsatkeun anderok. Bahkan ada istilah sendiri untuk menggambarkan daerah Cicadas, yaitu ”negara beling”.

”Dahulu di sini rawan, karena banyak tukang mabok. Sekarang hanya ada satu-dua orang, dan itu pun kalau punya uang, dahulu kerawanan termasuk perzinahan (ngawinkeun randa). Kalau disebut bangsat di sini disebut bangsat kukut, orang yang sedang mabuk silih kadek (saling bacok) dengan sesama tukang mabuk,” ungkap seorang warga Cicadas yang menolak disebutkan namanya.

Citra Cicadas sebagai negara beling tidak lepas dari mitos kekerasan dan legenda kelompok-kelompok pemuda pada kurun waktu tahun 1970-an dan 1980-an. Pada akhir tahun 1970-an misalnya dikenal kelompok Rahwana, lalu kelompok bela diri Sakarima (Bandarkarima). Kemudian pada tahun 1980-an dikenal kelompok Dolar Klub, dan terakhir pada tahun 1990-an dikenal kelompok Ninja Cicadas.

Di luar kelompok tersebut, ada banyak tokoh lokal yang disegani seantero Bandung Timur, sebut saja Maman Sport, Nana Berlit, Maman Skogar, dan Eman Suhada. Selain keempat tokoh tersebut ada pula yang dikenal sebagai jeger dan jawara.

Istilah jeger tidak diketahui asal usulnya, dan sekarang memiliki banyak arti. Misalnya jeger diartikan sebagai ”penguasa daerah”, ”kokoh dan kuat” (panceg jeung geger), ”pemimpin”, ”keamanan daerah”. Bahkan ada yang bercanda sebagai singkatan dari ”jig ka ditu, jig ka dieu nyieun geger” (Ke mana pun pergi membuat heboh/onar).

Demikian juga istilah ”preman” yang memiliki banyak arti. Di kalangan penduduk pada umumnya, preman berarti orang-orang yang suka mabuk, malak, tidak punya kerja, sering berkelahi, cenderung menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan yang lainnya melihat preman sebagai orang-orang bebas, bebas bertindak, bertindak seenak hatinya.

Apakah daerah Cicadas masih seangker dahulu? Mari kita lihat satu segmen wilayah permukiman di Cicadas, yaitu daerah yang dahulu sempat dikenal dengan nama Lemahneundeut.

**

Lemahneundeut adalah salah satu lingkungan permukiman padat di Cicadas yang secara administratif termasuk Kelurahan Cikutra. Permukiman ini memang padat, tetapi secara teknis tidak kumuh. Luas wilayah permukiman sekira 6.244 m2 (446 tumbak). Daerah seluas itu dihuni 170 kepala keluarga (kk) yang terdiri dari 670 jiwa. Rumah hunian dibangun permanen, nyaris tanpa koridor pemisah dengan bangunan lain.

Sarana penerangan umum tersedia resmi dari PLN. Saluran telefon rumah tersedia, demikian juga sumber air bersih dari PDAM atau sumur. Awal tahun 1990-an, sempat dibangun saluran air limbah rumah tangga, sayangnya tidak berfungsi.

Lokasi sarana kesehatan dan pendidikan umum tersedia dalam jarak yang relatif dekat, misalnya Rumah Sakit Santo Yusuf, dan sejumlah sekolah dasar negeri. Terdapat tempat pembuangan sementara (TPS) sebagai sarana kebersihan yang ditempatkan di luar wilayah permukiman. Di luar itu, pengurus RW menyelenggarakan pelayanan kebersihan sendiri, yaitu memungut sampah dari rumah-rumah untuk dibawa ke TPS.

Sejak awal tahun 1970-an, permukiman yang terletak persis di samping RS Santo Yusuf ini, telah menjadi rukun warga yang resmi diatur pemerintah. Status tersebut diberikan setelah dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) kota Bandung tentang Pokok-Pokok Rukun Tetangga dan Rukun Warga pada tahun 1971. Pengawasan resmi terhadap lingkungan RW diperkuat lagi dengan keluarnya Perda tentang mengubah untuk pertamakalinya Perda Pokok-Pokok Rukun Tetangga dan Rukun Warga yang dikeluarkan tanggal 31 Januari 1973. Perda ini mengatur hierarki pengawasan dan pembinaan. Rukun Tetangga diawasi pengurus Rukun Warga yang diawasi Kepala Lingkungan bersama-sama Camat atau pejabat yang ditunjuk.

Ketua RW dipilih langsung. Ada bendahara dan sekretaris, lalu seksi-seksi, seperti PKK, pendidikan, lingkungan, P4, keamanan, kepemudaan, dan lain-lain. Batas-batas wilayah pun ditandai. Dalam hal Lemahneundeut, pembagian wilayah RT dilakukan sederhana saja, yaitu mengukur panjang gang yang melintas di sepanjang permukiman lalu di bagi lima.

Uang kas pengurus RW berasal dari tiga jenis sumber keuangan, yaitu iuran warga, jasa keamanan, dan sumbangan dari sejumlah kegiatan ekonomi. Iuran warga sebesar Rp 2.000,00/bulan. Kas dari iuran bisa mencapai Rp 125.000,00. Uang itu digunakan untuk membayar gaji bulanan tukang sampah sebesar Rp 100.000,00. Sisanya untuk kegiatan PKK dan Kegiatan Kelompok Kerja PKK.

Selain itu, warga memberi iuran sosial sebesar Rp 1.000,00 untuk disumbangkan kepada warga yang sakit, meninggal, dan melahirkan. Sementara uang keamanan diperoleh dari pedagang kaki lima, biaya penitipan motor, dan biaya parkir mobil. Pendapatan jasa keamanan setiap bulannya mencapai Rp 120.000,00 berasal dari PKL sebesar Rp 60.000,00, parkir mobil Rp 45.000,00, dan penitipan motor Rp 15.000,00. Uang tersebut digunakan untuk gaji tim keamanan. Pendapatan lainnya disebut sebagai ”pendapatan daerah” bersumber dari pungutan terhadap ojek motor sebesar Rp 100.000,00 dan biaya parkir di lahan Super Basar (SB) sebesar Rp 50.000,00. Pendapatan ini digunakan untuk membiayai kegiatan pengurus dan sumbangan kepada warga.

Seksi-seksi di dalam organisasi kepengurusan diberi kebebasan mencari dana sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, seksi lingkungan mencari dana melalui pengajuan proposal kegiatan ke Dinas Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, dan BPLH untuk membersihkan sungai dari sampah. Demikian juga seksi kepemudaan, melalui organisasi Karang Taruna memprakarsai pengumpulan dana sumbangan dari pengguna jalan untuk kegiatan perayaan hari kemerdekaan. Pengumpulan dana dilakukan melalui mekanisme pengajuan proposal kegiatan.

Terdapat pula organisasi lainnya. Sebagai contoh dewan kepengurusan masjid (DKM) dan pengelola taman bermain anak. Organisasi ini bersifat otonom, mengelola kegiatan dan mencari dana sendiri. Sebagai contoh, pertengahan tahun 1980-an panitia pembangunan masjid dan DKM membentuk panitia pengumpulan dana untuk membiayai pemeliharaan dan renovasi masjid. Sedangkan pengelola kelompok bermain memprakarsai kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas bermain anak dan menyelenggarakan pendidikan.

**

Kegiatan sehari-hari penghuni beraneka ragam menurut pekerjaan dan mata pencahariannya. Orang-orang dewasa laki-laki yang telah berkeluarga berada di luar rumah misalnya melakukan kegiatan sebagai pedagang, buruh pabrik, buruh toko, tukang parkir, tukang becak, tukang ojek, menjadi guru di sekolah-sekolah negeri, kegiatan sukarela di organisasi lembaga swadaya masyarakat, menjadi tenaga satuan pengaman (satpam) toko dan gedung. Perempuan dewasa rupanya sama, hanya sebagian yang tinggal di rumah, mengasuh anak, membersihkan rumah, memasak, dan beberapa di antaranya melakukan kegiatan ekonomi di rumah, seperti menjagai warung yang memang cukup banyak ditemukan di dalam kompleks permukiman.

Kegiatan para laki-laki dan perempuan dewasa tapi belum berkeluarga dan berumah tangga sendiri pun beraneka ragam. Di antara mereka ada yang melakukan kegiatan di rumah, ada pula yang punya kegiatan di luar rumah menurut pekerjaan dan mata pencahariannya. Sekira tahun 1970-an, kegiatan prostitusi pernah marak, demikian juga perjudian togel.

Lalu apa saja ancaman keamanan yang dipikirkan orang Cicadas saat ini? Pengertian keamanan di kalangan penghuni beraneka ragam. Ada yang melihatnya sama seperti dahulu, yaitu tidak ada kejadian-kejadian kriminal, seperti pencurian, perkelahian, perampokkan atau perkosaan. Namun ada pula yang melihatnya lebih ke masalah sehari-hari. Rasa aman sama artinya dengan terhindar dari banjir, dapat menyekolahkan anak, dan tidak menjadi pengangguran.***

Penulis, staf peneliti AKATIGA Bandung.

dari cakrawala

 


Baca Selengkapnya di Sini

HP Pengaruhi Kualitas Sperma

KAUM pria sebaiknya lebih berhati-hati menggunakan telepon genggam mereka. Hasil sebuah riset memperlihatkan bahwa penggunaan handphone secara berlebihan bisa mempengaruhi kualitas sperma. Sebanyak 364 pria dewasa secara sukarela menjadi responden sebuah penelitian di Amerika dan India. Kesuburan mereka dievaluasi terus-menerus. Sebelumnya, para pria tersebut dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah sperma mereka. Hasil riset menunjukkan, pria dengan jumlah sperma dalam kisaran normal dan menggunakan telefon genggam lebih dari empat jam per hari, ternyata memproduksi 23 persen lebih sedikit ketimbang para pria yang sama sekali tak menggunakan ponsel. Temuan lain yang tak kalah menarik, ternyata proporsi dari sperma yang tergolong "sehat-bugar" hanyalah 21 persen dari para maniak pengguna ponsel tersebut. Sedangkan mereka yang tak menggunakan ponsel, sperma yang fit untuk "berenang" hingga ke sasaran tersebut mencapai sekira 40 persen dari seluruh sperma yang ada. Temuan riset tersebut telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine. (Health24/dtc/YC)*

dari cakrawala


Baca Selengkapnya di Sini

Perjalanan Persib Menegangkan

Tertahan 8 Jam di Cengkareng, Cuaca Buruk Selama di Udara

Ketegangan melanda tim Persib sepanjang perjalanan udara menuju Makassar untuk mengikuti Turnamen Sepak Bola Piala Jusuf XII/2007, 7-14 Januari 2006. Sejak di Bandara Soekarno Hatta Persib sudah dipaksa menunggu sekira 8 jam karena jadwal keberangkatan pesawat Lion Air ditunda hampir 5 jam. Sedangkan sepanjang penerbangan yang memakan waktu hampir dua jam, rombongan Persib dihantui kecemasan, akibat cuaca buruk.

"Rasa was-was pasti ada. Bahkan, saya juga sempat stres. Bayangkan, sudah berangkat terlambat berjam-jam, sepanjang penerbangan cuaca buruk terjadi," kata pemain belakang Persib, Aji Nurpijal melalui pesan singkat setibanya di Bandara Hassanudin, Makassar, Jumat (5/1) sekira pukul 20.10 WITA.

Karena khawatir akan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti musibah yang menimpa pesawat Boeing 737-400 milik perusahaan penerbangan AdamAir beberapa hari sebelumnya, Aji mengaku sepanjang penerbangan terus memanjatkan doa keselamatan.

"Saya terus berdoa meminta keselamatan kepada Allah SWT, ketika take-off (berangkat, red), landing (mendarat, red) dan sepanjang penerbangan," kata pemain yang akrab dipanggil Rambo ini.

Kecemasan bukan hanya dirasakan Aji. Hampir seluruh anggota rombongan Persib merasakannya. "Cemas dan khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, pasti dirasakan semua orang yang ada di pesawat. Tapi, syukurlah, kami bisa selamat sampai di Makassar," ujar penjaga gawang Cecep Supriatna.

"Siapa yang tidak cemas melihat cuaca buruk seperti itu. Apalagi, sebelumnya penerbangan ini sempat ditunda," timpal pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi.

Tertahan di Bandara

Kecemasan dan keresahan seluruh anggota rombongan Persib sudah terjadi sejak di Bandara Soekarno-Hatta. Rombongan Persib dipaksa harus menunggu hampir delapan jam, karena seluruh penerbangan, termasuk Lion Air, ditunda keberangkatannya, akibat cuaca buruk di perairan di Indonesia bagian timur.

"Semua penerbangan ditunda, termasuk Lion Air. Kami mestinya sudah take-off pukul 12.00 WIB, tapi di-delay (ditunda, red) hingga pukul 16.45 WIB," kata Asisten Manajer Bidang Teknik Persib, Adeng Hudaya, yang dihubungi ketika masih tertahan di Bandara Soekarno-Hatta.

Adeng mengatakan, akibat penundaan penerbangan itu, seluruh anggota rombongan Persib dilanda kelelahan. "Kelelahan, pasti. Tapi, setelah mendarat dengan selamat di Makassar, kami berharap, kondisi pemain akan baik-baik saja," kata Adeng.

Hal semada dikatakan asisten pelatih, Djadjang Nurdjaman yang mengatakan, keterlambatan tersebut tidak menjadikan gangguan yang berarti bagi tim Persib. Selain karena Persib baru akan bertanding pada Minggu (7/1), tugas tim pada Sabtu (6/1) yaitu menjalankan latihan pagi dan sore.

"Kami belum dapat menentukan secara pasti lapangan yang dipakai untuk latihan pada Sabtu. Yang jelas, tim akan berlatih pada pagi dan sore sebelum bertanding pada hari Minggu," katanya.

Setibanya di Bandara Hasanuddin, Makassar, tim langsung diboyong untuk beristirahat di Hotel Singgasana, Jln. Kajalalido, Makassar. Di hotel ini, mereka menginap dengan salah satu peserta Piala Jusuf, Persipura. (A-152/B.82)***

dari pikiran rakyat


Baca Selengkapnya di Sini