Ngapain Kamu Masuk ke Blog ini ?
Nambah2 Wawasan
Kagak Sengaja
Gak Tahu, Pengen Aja .
  
Free polls from Pollhost.com
<
Goal.com
My Photo
Name:
Location: Bandung, Jawa Barat, Indonesia

  • Nama kota yang paling sulit diucapkan adalah :Llanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwllllantisilio gogogoch,kota yang gampangnya disebut Llanfair PG ini terletak di Wales.

  • Nama kota terpanjang di dunia adalah : Krung Thep Maha Nakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayutthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udom Ratchaniwet Mahasathan Amon Phiman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanu Kamprasit.

  • Sel2x tubuh manusia menyelesaikan regenerasinya yang baru setiap 72 jam.....

  • Islandia itu berwarna hijau dan Greenland tertutup dengan es.....kebalik ya..

  • "IBM COMPATIBLE" tidak 100 % compatible kecuali dia dapat menjalankan MIRCOSOFT FLIGHT SIMULATOR.

  • Hard Drive pertama yang diciptakan memiliki kapasitas terbesar adalah 5 MB dan berharga $ 45.000.

  • Menurut survei unesco thn 1996, nama yang paling umum dipakai didunia adalah Mohammed.


  • Singapore adalah satu2xnya negara dengan 1 stasiun kereta api.

  • Pertandingan dengan penalti terburuk adalah antara Steau bucharest dan barcelona pada Piala champion thn 85/86. dari 10 tendangan, 8 berhasil ditahan kiper dan 2 berhasil pada putaran ke 3 penalti (Artinya 20 penalti sebelumnya tidak ada satupun yang masuk kegawang).

  • Tahukah anda bahwa jika anda berteriak terus menerus selama 8 tahun,7 bulan dan 6 hari, energi yang anda keluarkan akan cukup untuk memanaskan secangkir kopi.

  • Jika anda kentut secara konsisten selama 6 tahun 9 bulan,anda akan menghasilkan gas yang cukup untuk menciptakan energi yang diperlukan dalam membuat bom atom.

  • Durasi orgasme seekor babi dapat mencapai 30 menit lamanya !!..

  • Membenturkan kepala ke tembok menghabiskan 150 kalori setiap jamnya..

  • Dari banyak spesies, hanya manusia dan lumba-lumba yang bisa melakukan seks sebagai sebuah kesenangan..

  • Semua beruang kutub kidal...... (Sebodo amaaattt!)

  • Seekor kecoa mampu bertahan hidup selama 9 hari tanpa kepala,sebelum mati karena kelaparan..

  • Seekor kutu mampu melompat sejauh 350 kali panjang badannya.Kira-kira sama dengan seorang manusia melompat sejauh lapangan sepakbola !!!..

  • Belalang sembah jantan tidak bisa membuahi betinanya selama kepalanya masih menempel pada tubuhnya. Sang betina harus memulai ritual seks dengan memenggal kepala sang jantan..

  • Beberapa jenis singa mampu kawin sebanyak 50 kali dalam sehari..

  • Alat perasa pada kupu-kupu adalah kakinya..

  • Bintang laut tidak mempunyai otak..(Ah, nggak cuma bintang laut.Manusia juga ada.)..
    web site hit counter
friend online

Powered by Blogger

Subscribe with Bloglines Live football scores

Monday, January 08, 2007

Haji Akbar Kok Dibuat Lapar?

”Saya lapar!” keluh seorang ibu jemaah haji. ”Lapar! Lapar!” bentak seorang bapak yang menjadi ketua rombongan, sambil matanya melotot. ”Siapa sih yang tidak lapar? Kita semua lapar! Apa dikiranya hanya ibu yang lapar?” Lalu, suasana di dalam bus sepi, senyap, seperti ada setan lewat. Bus yang membawa jemaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina beringsut maju satu meter demi satu meter.

JANGAN kaget, dialog tersebut bukan terjadi pada musim haji sekarang. Akan tetapi, terjadi pada musim haji Dzulhijjah 1403 H/September 1983 M. Orang yang menuturkan dialog--sebagaimana termaktub dalam buku ”Orang Jawa Naik Haji” terbitan Grafiti Pers Jakarta, 1984-- adalah Danarto, seorang seniman asal Jawa. Pada saat itu, status hajinya sama dengan sekarang yakni Haji Akbar, karena Wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat. Yang membedakannya adalah jumlah jemaah haji yang memadati Padang Arafah hanya sekira 2,5 juta orang. Lapar atau kelaparan, tampaknya bukan hal baru dalam pelaksanaan ibadah haji. Sebab, pada 1983 sudah terjadi ”tragedi katering” tersebut. Bahkan mungkin jauh sebelum 1983, juga ada tragedi itu. Adapun yang ”baru” adalah objeknya atau orang yang lapar dan kelaparan, serta jumlah jemaahnya. Artinya, setiap musim haji--menurut narasumber tim ”PR”--ada saja kasus jemaah haji yang lapar atau kelaparan saat berada di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pasalnya, di tiga lokasi tersebut, jemaah haji harus konsentrasi menunaikan prosesi ibadah haji. Apalagi saat di Padang Arafah, jemaah haji sangat dituntut konsentrasi optimal. Pasalnya, pada saat itu merupakan momentum puncak pelaksanaan ibadah haji. Karenanya, jemaah haji pun berusaha untuk ”tidak terganggu” dengan urusan makanan dan minuman. Caranya adalah membawa makanan dan minuman cadangan, memesan makanan dan minuman kepada pihak ketiga, atau membeli langsung makanan?dan?minuman dari sejumlah pedagang kaki lima di lokasi. Dengan begitu, tentunya di tenda-tenda di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina tidak akan ada peralatan masak makanan dan minuman. Biasanya jemaah haji baru bisa memasak makanan?dan?minuman saat kembali dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ya... di pemondokan di Kota Mekah, jemaah haji baru bisa bebas memasak makanan?dan?minuman atau berbelanja bahan makanan?dan?minuman dengan harga murah. ** CERITA memprihatinkan pada musim haji sekarang, bermula dari kekacauan pemberian jatah makan sejak Kamis (28/12) malam. Jemaah haji yang semestinya mendapatkan jatah makan dari Daerah Kerja (Daker) Mekah hingga pagi hari tidak memperolehnya. Dalam cuaca dingin antara 15 hingga 20 derajat Celsius dan di ruang terbuka, jemaah haji kelaparan dan hanya bisa bertahan di tenda-tenda. Akibatnya, berbagai macam pedagang musiman seperti pedagang bakso, mi instan, pedagang minuman, dan pedagang lainnya diserbu pembeli. Untuk mendapatkan semangkuk bakso, jemaah harus antre panjang sekali, bahkan banyak di antara mereka yang berebut sekadar mendapatkan bakso untuk mengganjal perut yang ”keroncongan”. Jemaah juga tidak peduli dengan harga bakso tersebut yang dipatok para pedagang sampai 5 riyal Saudi (RS) atau sekira Rp 12.500,00. Pedagang minuman seperti teh dan susu juga marema menikmati panen, karena diserbu oleh jemaah haji. Bahkan, harga segelas teh dan susu yang biasanya hanya 1 RS ”disesuaikan” menjadi 3 RS dan tetap tak bisa melayani jemaah haji yang antre untuk mendapatkannya. Meskipun di padang pasir dan jauh dari rumah penduduk, para pedagang makanan, khususnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) menjajakan berbagai macam makanan?dan?minuman selama masa wukuf di Arafah. Akibat kekacauan distribusi makanan yang tahun ini ditangani pemerintah Indonesia melalui perusahaan Ana for Development and Est (AFD), para pedagang makanan dan minuman pun mengalami masa panen. Sejak dari pemondokan menuju ke Arafah pada Kamis sore (28/12) jemaah sudah dijanjikan oleh pihak subdaker akan mendapatkan makan malam berupa nasi dus. Dalam sehari jemaah juga akan memperoleh tiga kali jatah makan ditambah dengan kopi, teh, dan susu serta air panas yang disediakan di sekitar tenda-tenda di Arafah. Kloter 01 JKS asal Kota Bandung berangkat dari pemondokan pada Kamis (28/12) sekira pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan sampai di Arafah pukul 18.00 WAS. Dengan adanya janji-janji tersebut, sebagian besar jemaah tidak membawa makanan ringan atau mi instan. Terlebih lagi distribusi makanan pada tahun-tahun lalu berjalan lancar. Sebagian jemaah yang akan membawa makanan juga mengurungkan niatnya, karena diberi tahu pembimbing akan mendapat jatah makan. Hanya, janji-janji tersebut tidak terbukti sehingga sampai Jumat (29/12) pagi sekira pukul 8.00 WAS seluruh jemaah belum mendapatkan makan malam dan makan pagi. Jemaah hanya memperoleh kopi dan teh, tapi tidak ada air panas, sehingga akhirnya ramai-ramai menyerbu pedagang makanan keliling sekadar mengganjal perut. Kekacauan distribusi makanan di Arafah juga dibenarkan Pimpinan Pesantren Baabussalam, K.H. Muchtar Adam; Pimpinan Pesantren Sumur Bandung Cililin, Kab. Bandung, K.H. Mansyur Ma'mun, dan Ketua KBIH Al-Badar, Margahayu, Kab. Bandung, K.H. Asep Abdurrahman. ”Kami kelaparan sejak Kamis malam di Arafah. Jumat pagi ini (29/12-red.) baru datang satu truk makanan untuk dua kloter, tapi empat kloter lainnya belum kebagian,” kata Kiai Mansyur yang masuk Kloter 44 JKS. Bahkan, jemaah yang mendapatkan makan pagi juga harus menelan kecewa, karena makanan dalam dus sudah basi, seperti yang dialami Kloter 02 JKS asal Kab. Bandung. ”Kami harus berebut untuk mendapatkan makanan, tapi setelah diterima ternyata sebagian makanan sudah basi,” kata Kiai Asep Abdurrahman. ** PENTINGNYA asupan makanan dan minuman saat berada di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina ini, tentunya bukan hanya bagi jemaah haji ”biasa”. Akan tetapi, juga jemaah haji ”plus”. Lalu, mengapa terjadi kekisruhan soal makanan dan minuman saat musim haji sekarang? Sejumlah narasumber ”PR” di tanah suci menyebutkan, krisis makanan dan minuman banyak dialami oleh jemaah haji jalur ”biasa”. Adapun jemaah haji ”plus” konon tak ada persoalan, bahkan jumlah makanan?dan?minuman cukup melimpah. Dalam kaitan ini, jelas muncul pertanyaan mengapa sampai terjadi kekisruhan? Bukankah biaya makanan dan minuman antara jemaah haji ”biasa” dan ”plus” tak jauh berbeda. Jawaban atas pertanyaan itu pun beragam. Ada yang menyebutkan, kekisruhan terjadi karena ”salah urus” akibat dipindahkannya pengelolaan katering dari muasasah ke Ana for Development and Est (AFD) yang konon belum teruji di lapangan. Sementara itu, Menteri Agama M. Maftuh Basyuni beralasan pemindahan katering tersebut demi efesiensi sehubungan harganya jauh lebih murah. Ada pula yang mengungkapkan kekisruhan terjadi karena adanya upaya sabotase, akibat persaingan bisnis katering antara Ana for Development and Est (AFD) dengan lembaga sejenis yang mengurus usaha katering di Arab Saudi. Beberapa fraksi di DPR RI dan pengamat di Indonesia menyatakan hal senada tentang kemungkinan terjadinya sabotase tersebut. Menurut anggota Komisi VIII DPR RI yang memantau pelaksanaan haji, Dr. H. Deding Ishak Ibnu Suja, perusahaan Ana for Development and Est (AFD) diduga masih milik keluarga kerajaan Arab Saudi. ”Sayangnya, perusahaan itu tidak punya pengalaman, sehingga timbul masalah,” katanya. Berdasarkan catatan ”PR”, Direktur Utama perusahaan Ana Service and Supply adalah Pangeran Abdul Aziz bin Nawaf bin Abdul Aziz. Pangeran Abdul Aziz masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Tim pemantau haji DPR RI pada Kamis malam, ungkap Deding, sudah memanggil Dubes Arab Saudi, amirul haj, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengambil solusi darurat. ”Pada Jumat pagi petugas haji Indonesia sudah mengirimkan 200.000 mi instan dan air panas kepada jemaah, tetapi distribusinya tidak merata,” katanya. Kini, sudah dibentuk tim investigasi ”katering” yang notabene memperoleh dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak Arab Saudi. Mari, kita tunggu hasil kerja tim tersebut. Jika warga Indonesia di luar negeri terkena masalah katering, sejumlah warga di tanah air justru menyantap nasi aking. (Sarnapi/Achmad Setiyaji/”PR”)***

dari TEROPONG

Comments on "Haji Akbar Kok Dibuat Lapar?"

 

post a comment